Teheran - Pasukan elit Iran, Garda Revolusioner Iran sedang menggali kuburan massal untuk para prajurit Amerika Serikat (AS) sebagai
persiapan jika terjadi perang dengan AS atas program nuklir negara tersebut.
Hal itu diungkapkan mantan wakil kepala Garda, Jenderal Hossein Moghadam terkait rekaman video yang memperlihatkan sejumlah kuburan yang baru digali di sebelah selatan Iran.
Kuburan massal ini dekat dengan lokasi kuburan perang untuk para prajurit yang tewas selama perang antara Iran-Irak pada tahun 1980-an silam.
"Kuburan massal yang digunakan untuk mengubur tentara-tentara Saddam (mantan presiden Irak Saddam Hussein) saat ini tengah dipersiapkan kembali untuk prajurit-prajurit AS, dan inilah alasan penggalian sejumlah besar kuburan-kuburan itu," kata Moghadam seperti dilansir harian Inggris, Telegraph, Rabu (11/8/2010).
"Jika AS memutuskan untuk melakukan aksi pre-emptive dan menyerang Iran, Iran tak akan punya pilihan kecuali menyerang basis-basis Amerika di wilayah ini," tegas Moghadam.
"Bayaran mahal atas perang seperti itu bukan cuma terhadap Republik Islam Iran. Amerika dan negara-negara lainnya harus terima bahwa ini akan menjadi awal perang yang meluas di wilayah," pungkasnya.
Penggalian kuburan massal tersebut pertama kali dibe
ritakan oleh kantor berita semiresmi Iran, FARS awal pekan ini. Dalam rekaman video itu terlihat sejumlah besar kuburan kosong yang baru digali di suatu daerah padang pasir.
Pemerintah AS dan negara-negara Barat lainnya telah lama mencurigai Iran diam-diam berupaya mengembangkan senjata atom lewat program nuklir yang dijalankannya. Namun pemerintah Iran berulang kali membantahnya. Ditegaskan Teheran bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit energi untuk kepentingan sipil.