Kamis, 10 Februari 2011

Kenapa harga darah mahal ya? Padahal pendonornya sukarela.. Ini jabannya..


Kenapa ya harga darah itu mahal? Padahal kan darah di donorkan secara cuma cuma 0leh pendonornya, tapi kenapa PMI mengenakan biaya jika kita ingin membeli darah? Berikut
jawabannya.


PMI sebagai lembaga pemerintah yang menangani tentang Donor darah ternyata juga mengeluarkan biaya dari Proses pengolahan darah pendonor hingga siap di distribusikan kepada pasien yang membutuhkan. Biaya tersebut meliputi:

  • Kantong darah
Kantong darah yang digunakan saat kita mendonorkan darah ternyata bukanlah kantong biasa. Kantong ini sudah di desain khusus agar darah tidak mudah membeku dan rusak.


  • Pengecekan kesehatan pendonor
Pada saat kita mendonor, kita pasti di cek kesehatannya mulai dari Hemoglobin kita dan Tensi kita. Nah biaya pengecekan ini juga memakan biaya kalo ga salah sebesar Rp.8000,-



  • Pemeriksaan LAB penyakit menular.
Semua darah yang di donorkan oleh pendonor di cek penyakitnya yang bisa menular melalui Transfusi darah. Penyakit yang harus di cek seperti Gonorhea, Syphylis, Treponema, Hepatitis B, dan Hepatitis C.


  • Biaya proses komponen darah.
Darah yang kita donorkan tidak berhenti berbentuk merah itu saja, melainkan nantinya darah akan diproses lagi sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasien. Kasarnya, darah tersebut bisa dijadikan darah merah saja,darah putih saja, dll. Contohnya kalau lagi musim DBD maka biasanya pasien butuh darah TROMBOSIT. Proses pembuatan dari darah merah sampai menjadi TROMBOSIT ini memerlukan biaya yg lumayan juga.

  • Uji silang serasi (Penyocokan antara darah penndonor dan pasien).
Banyak masyarakat yg mengira darah bisa langsung ditranfusikan begitu saja, Ini sangat beresiko. Yang benernya adalah darah tersebut juga perlu dicocokan dahulu dengan darah si pasien. Mulai dari kecocokan golongan darahnya dan lain-lain. Nah, proses UJI SILANG SERASI ini juga butuh biaya yang lumayan.


  • Biaya operasional lainnya.
Masih banyak lagi biaya lainya. Mulai dari pengembangan SDM,perekrutan donor,pengadaan dan pemeliaharaan alat yg lumayan mahal dan lainya.


Nah itulah jawaban mengapa harga darah begitu mahal. Padahal yang mendonorkan darah itu secara sukarela. Tanpa dibayar menyumbangkan darahnya. Yang kita bayar bukanlah darah nya.tetapi biaya proses darah tersebut. Semoga menjadi
pengetahuan baru bagi kita semua.